Senin, 21 November 2016

Pria Juga Bisa Menopause, Mitos atau Fakta?




Perubahan hormon menjadi bagian alami karena proses penuaan. Bagi wanita, hal itu disebut fase menopause. Namun apakah fase ini juga dialami pria? Berikut penjelasannya :

Terkait dengan perubahan hormon pada pria. Kadang bisa juga disebut menopause meski tanda, gejala dan pengobatannya jelas berbeda.

Jika pada wanita penurunan hormon reproduksi dapat terjadi secara cepat. Fase menopause pada pria cenderung dialami secara bertahap.

Dikutip Mayoclinic, Senin (21/11/2016). Istilah menopause pada pria bertujuan untuk menggambarkan penurunan kadar testosteron atau berkurangnya testosteron akibat proses penuaan. Hal itu berangsur selama bertahun-tahun dengan konsistensi yang belum jelas.

Lantas apa sebutan yang cocok untuk fase menopause pada pria? Banyak dokter menggunakan istilah andropause untuk menggambarkan perubahan hormon terkait usia dan penuaan. Istilah lain dari sindrom ini bisa dikatakan defisiensi testosteron, defisiensi androgen atau hipogonadisme.

Kadar testosteron pada pria sangat bervariasi. Namun pada umumnya, mereka yang tua cenderung lebih rendah ketimbang yang masih muda.

Secara bertahap, kadar testosteron mengalami penurunan jumlahnya setelah berusia 30 tahun. Rata-rata penurunan yang dialami sekira 1 persen per tahun.

Mereka yang mengalami penurunan kadar testosteron umumnya mengalami kekurangan hasrat seksual, ereksi lebih jarang, perubahan pola tidur dan perubahan fisik seperti lemak tubuh meningkat, berkurangnya massa otot, penurunan kepadatan tulang, kerontokan rambut hingga staminanya tak seperti dulu lagi.

Selain itu, perubahan emosional juga kerap dialami pada pria yang mengalami fase andropause. Misalnya kekurangan motivasi dan kepercayaan diri. Sering merasa sedih, tertekan, kesulitan konsentrasi dan kehilangan daya ingat.

Meski fase andropause tidak dapat dihindari, namun fase ini bisa lebih cepat dialami pria jika tidak menjaga pola dan gaya hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar