Selasa, 29 November 2016

Dengan 5 Tahap Tidur Ini, Bisa Bikin Pagimu Cerah


Riset internasional yang dilakukan US Census Bureau, International Data Base pada 2004 menyebutkan, dari penduduk Indonesia yang berjumlah 238,452 juta, ada 28,053 juta orang yang menderita insomnia atau sekitar 11,7 persen dari populasi.
 
Efek dari gangguan tidur ini bermacam-macam. Mulai penurunan daya tahan tubuh, kegemukan, diabetes, penyakit jantung, hingga tekanan darah tinggi.

 
Menurut dokter dari Klinik Gangguan Tidur RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, Astuti, tidur diperlukan untuk konsolidasi energi, konsolidasi memori, kesehatan otak, reparasi, dan pertumbuhan. Ini bisa dicapai dengan tidur yang berkualitas dan sehat. 


"Kebutuhan tidur pada orang dewasa rata-rata mencapai 7-8 jam per hari," ujarnya, pekan lalu.
Secara normal, tidur memenuhi lima tahapan siklus atau arsitektur tidur. Tahap pertama, tubuh terasa mengantuk berat dan mulai tertidur tapi masih mudah terbangun dan mendengar suara-suara di sekitar. Tak sampai 15 menit kemudian, tidur masuk tahap kedua. Pada fase ini, seseorang mulai susah dibangunkan. Otot mulai rileks, napas dan detak jantung mulai teratur.

Kemudian, masuk tahap ketiga dan keempat. Saat ini, tubuh akan memperbaiki sel-sel yang rusak setelah seharian beraktivitas. Tandanya, tidur makin pulas, mimpi mulai muncul, napas makin teratur, dan detak jantung melambat. Kalau terbangun dalam fase ini, tubuh belum segar, mimpi yang diingat hanya sepotong, dan masih merasa mengantuk.


"Nanti kalau kerja, efeknya lelah, lesu, ngantukan, karena siklus tidurnya terputus," tuturnya.

Tahap terakhir adalah rapid eye movement (REM). Ditandai gelombang otak yang kembali seperti gelombang baru, tapi lebih pendek-pendek, mimpi mulai utuh, secara perlahan detak jantung dan tekanan darah kembali meningkat.


Menurut Astuti, satu siklus utuh ini memerlukan waktu selama 90 menit. Jadi, dalam durasi tidur 7 jam, orang bisa mengalami siklus tidur utuh sampai lima kali. Kalau ini terpenuhi, saat bangun, orang itu akan langsung merasa segar.


Sebab, saat tidur malam tersebut, hormon-hormon untuk perkembangan fisik dikeluarkan. Contohnya, pada pukul 22.00, hormon melatonin atau hormon tidur dipacu keluar. Melatonin merupakan salah satu hormon kekebalan tubuh, yang juga bisa memerangi kanker. Pada jam berikutnya, hormon pertumbuhan dikeluarkan. 

 
Selain berguna untuk pertumbuhan pada anak-anak, hormon ini berfungsi mereparasi sel-sel rusak yang kita pakai seharian selama beraktivitas. Menjelang pagi, kortisol atau hormon stres meningkat sehingga kita bersemangat di pagi hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar