Banyak pribadi yang menyadari bahwa zona nyaman atau comfort zone
tidak selamanya memberikan keuntungan dalam jangka waktu panjang.
Alhasil, ini pun membawa suatu pribadi ingin keluar dari kondisi ini.
Namun, pada titik ini ada pula pribadi yang merasa ‘galau’ lantaran di
satu sisi tidak ingin keluar dari zona nyaman, namun di sisi lain merasa
bersalah jika tidak mengambil kesempatan tersebut.
Lantas sebenarnya apakah salah jika seseorang pribadi yang sudah
berada di zona nyaman, namun tidak mengambil kesempatan baru tersebut?
Psikolog Karina Priliani mengatakan bila seseorang sudah berada
di zona nyaman namun tidak segera mengambil suatu kesempatan baru, tidak
selamanya salah pun benar. Sebab, bisa saja pertimbangan tersebut
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
"Salah atau benar, kan enggak cuma hitam dan putih, pasti banyak
pertimbangan lain, entah itu keluarga atau hal lain yang memengaruhi,"
ujarnya.
Namun, kata dia, alangkah lebih baiknya jika seseorang tersebut
mau mencoba hal-hal baru. Artinya, dituntut harus mampu untuk bisa
keluar dari zona nyamannya. Terlebih lagi, jika seseorang tersebut sudah
memiliki kemampuan atau keahlian di atas rata-rata pada suatu bidang
yang ditekuninya.
"Namanya diri harus berkembang dan mengembangkan kita. Kalau
sekarang kan stuck itu-itu saja, apalagi jika kalian sudah master di
tahap itu," jelasnya.
Maka dari itu, dia menyarankan agar tetap terus berkeinginan
untuk mau mencoba hal-hal baru. Dengan demikian, akan muncul pula
sesuatu lebih baik, yang kemudian dapat dikembangkan ke depannya.
"Saya sarankan mencoba sesuatu yang baru, karena sudah master. Di
situ kita cari hal lebih baik untuk yang bisa kita kembangkan dari diri
kita," tukasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar