Sebagai negara Eropa yang memiliki sistem pendidik terbaik, Finlandia tentu ingin menjadi panutan bagi negara-negara lainnya di dunia agar kepenuhan pendidikan bagi masyarakat dunia dapat terpenuhi dengan baik.
Baru-baru ini, negara yang memiliki ibukota Helsinki itu mengeluarkan gebrakan baru dalam sistem pendidikannya. Yap, menghilangkan seluruh mata pelajaran dari pembelajaran di sekolah.
Lho kok bisa? Lantas anak-anak di sekolahnya belajar apa dong?
Menurut situs brightside.me yang mengutip perkataan Kepala Departemen Pendidikan Finlandia, Marjo Kyllonen, negara mereka nggak mau menggunakan sistem pembelajaran yang kuno.
"Masih ada sekolah yang menggunakan cara pembelajaran kuno, itu tentu saja menjadi hal yang menguntungkan di awal tahun 1990-an" paparnya.
"Namun, para pelajar di sana nggak bakal belajar di kelas dan duduk di meja mereka. Malahan, mereka akan diajak ke kedai-kedai kopi untuk langsung belajar Inggris, Ekonomi, hingga kemampuan berkomunikasi.
Hmm gimana ya caranya belajar Inggris, Ekonomi serta komunikasi sekaligus dalam satu waktu dan di kedai kopi?
Para guru di sana bakal menggunakan apa yang ada di kedai kopi itu, seperti jual dan beli, hal itu sudah bisa memberikan pelajaran matematika dan ekonomi kepada anak muridnya.
Lalu, ketika berbincang dengan teman atau orang asing, itu juga sudah memberikan pelajaran tentang bagaimana manusia berkomunikasi.
Tapi, sistem ini nggak berlaku bagi anak-anak yang di bawah umur 16 tahun. Sistem "revolusi" pendidikan ini akan berlaku hanya untuk anak-anak berumur 16 tahun ke atas saja.
Kalau dulu, para pelajar akan menunggu di balik mejanya sambil bertanya kepada gurunya, sekarang di Finlandia, para pelajar nggak perlu menunggu untuk bertanya, mereka akan langsung bekerja kelompok dengan para guru dan duduk bersama di kedai kopi.
Pertanyaannya, apakah sistem ini bisa diterapkan di Indonesia nggak ya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar