Kamis, 17 November 2016

Misteri Kabut Pembunuh Massal di London Tahun 1952 Terungkap


Pada tahun 1952, sebuah kabut misterius melanda London, menyelimuti kota dalam lapisan padat polutan yang menewaskan ribuan orang dan hewan, membuat semua sulit untuk bernapas selama beberapa hari.

Sementara penyebab pastinya tidak diketahui bertahun-tahun, sebuah tim peneliti internasional saat ini mengatakan telah memecahkan misteri itu. Menurut mereka, unsur kimia udara yang sama dapat dilihat hari ini di Cina dan daerah lainnya.

Dalam sebuah analisis baru, peneliti tersebut telah menyebut proses kimia yang dikombinasikan dengan kabut alami akibat dari pembakaran batu bara, pada akhirnya menciptakan kabut asam mematikan yang mengubah langit benar-benar menjadi gelap.

Ketika kabut itu pertama kali bergulir pada bulan Desember 1952, warga hanya sedikit menyadari karena kabut telah lama menyelimuti kota.

Tapi pada hari-hari berikutnya, jarak pandang berkurang menjadi hanya tiga kaki (1 meter) di beberapa daerah, transportasi terhenti, dan ribuan orang menderita masalah pernapasan.

Setelah peristiwa dahsyat itu, diperkirakan setidaknya 4.000 orang tewas bersama ribuan hewan dan lebih dari 150 ribu orang dirawat di rumah sakit. Penelitian setelahnya memperkirakan bahwa jumlah kematian kemungkinan telah melampaui 12 ribu jiwa.

Sekarang dengan menggunakan data dari polusi modern di Cina, para peneliti telah menemukan bahwa peristiwa bencana itu adalah hasil dari partikel asam sulfat yang bercampur dengan kabut alami yang menutupi seluruh kota.

"Orang-orang mengetahui bahwa sulfat adalah kontributor besar untuk kabut, dan partikel asam sulfat dibentuk dari sulfur dioksida yang dilepaskan oleh pembakaran batu bara yang digunakan di rumah dan pembangkit listrik dan sarana lainnya," kata Renyi Zhang, Profesor di Texas A&M University sebagaimana dikutip Daily Mail, rabu 16 November 2016. "Tapi bagaimana sulfur dioksida berubah menjadi asam sulfat tidak jelas."

"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa proses ini difasilitasi oleh nitrogen dioksida, produk sampingan dari pembakaran batu bara dan terjadi awalnya pada kabut alami," ujar Zhang.

"Aspek kunci lain dalam konversi sulfur dioksida menjadi sulfat adalah bahwa ia menghasilkan partikel asam. Kabut alami yang mengandung partikel-partikel kabut, kemudian meninggalkan partikel kabut asam yang menutupi kota," tambahnya.

Menurut peneliti, unsur kimia serupa sering terjadi di Cina modern yang memiliki 16 kota paling tercemar di dunia.

Tapi masalah pencemaran di Cina tidak persis sama. Negara ini telah mengalami pertumbuhan industri dan manufaktur selama beberapa dekade terakhir, dan emisi sebagian besar berasal dari pembangkit listrik, mobil, dan pupuk.

"Perbedaan di Cina adalah bahwa kabut berasal dari nano partikel yang jauh lebih kecil dan proses pembentukan sulfat hanya mungkin dengan amonia untuk menetralkan partikel itu," kata Zhang. "Menariknya, sementara kabut London adalah sangat asam, kabut Cina kontemporer pada dasarnya netral."

Peristiwa 1952 dianggap peristiwa polusi paling mematikan dalam sejarah Eropa, dan mendorong munculnya Clean Air Act tahun 1956 oleh Parlemen Inggris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar