Rabu, 26 Oktober 2016

Rahasia Hotel yang Tak Diungkap


Jangan kaget dengan isi kamar hotel beberapa hari sebelum seorang tamu masuk ke dalamnya. Mulai dari narkoba, sprei kotor, atau bahkan mayat.

Itulah pengakuan para pegawai hotel melalui forum daring Quora ketika mereka berbagi kisah tentang pengalaman bekerja dalam industri itu.

Tanggapan dari para pegawai hotel seluruh dunia, baik hotel murah maupun yang paling mahal, memiliki kesamaan. Ternyata kamar hotel tidak sebersih yang kita kira dan pembunuhan cukup kerap terjadi di sana.

Dikutip dari Daily Mail pada selasa (25/10/2016), seorang pegawai bernama Farhad yang mengaku telah bekerja di berbagai jenis hotel memberi masukan, "Kami bisa mendengar anda di kamar. Begitulah, bahkan jika suara televisi dikeraskan". Atau "kamar yang saya tawarkan kepadanya adalah kamar yang menjadi tempat temuan mayat seorang pria beberapa hari sebelumnya".

"Dan ketika kamu datang bersama pacarmu serta meminta saya berpura-pura tidak tahu kalau istrimu bertanya, sebenarnya istrimu pun meminta hal yang sama pada akhir pekan lalu".

Beberapa pegawai mengakui bahwa bagi mereka, temuan mayat cukup lazim terjadi, tapi hotel-hotel dengan cerdas menutupi hal tersebut.

Susan menuliskan kejadian kira-kira pada 2009 di sebuah hotel yang memiliki kamar dengan bak mandi buih (jacuzzi) demikian, "seorang wanita terlalu banyak minum, terpeleset ke dalam jacuzzi dan meninggal direbus di dalamnya".

Marco yang bekerja di suatu hotel besar Las Vegas selama 8 tahun, memberi komentar, "kematian di tempat kerja saya memang banyak. Terutama karena kelebihan dosis. Disusul dengan bunuh diri".

"Tentu saja terjadi beberapa kecelakaan. Kisah-kisah yang paling seru tidak sampai sempat menjadi berita".

Salah satu kisah paling sedih dibagikan oleh seorang resepsionis hotel bintang lima di Mexico City, tentang sepasang pasutri lansia yang baik hati pada suatu malam.

"Pegawai melihat bahwa pasangan itu sepertinya tidak mampu. Pasangan itu pergi bersama ke restoran dan memesan wine serta makanan terbaik dalam menu. Para pegawai menganggap mereka sedang merayakan sesuatu".

Penulis itu melanjutkan, "malam berikutnya, mereka ditemukan meninggal di ranjang karena bunuh diri dengan cara overdosis bersama-sama".

"Mereka meninggalkan catatan berisi ucapan terima kasih kepada pegawai karena layanan yang baik dan meminta maaf kepada pembersih kamar karena merepotkan dan mengatakan mereka ingin menghindari pedihnya keluarga kalau menemukan mereka dan harus membersihkan".

Hal yang sering berulang adalah praktik kebersihan seperti disaksikan dari sudut pandang pegawai.
 
Salah seorang menuliskan, "handuk yang saya berikan adalah handuk bekas dan tidak bersih. Ya, baunya memang enak atau wangi, tapi itu penyegar udara yang saya semprotkan setelah menyeterikanya".

Penulis itu juga menuliskan bahwa penilaian online yang memberi nilai "hebat" untuk hotel itu sebenarnya dituliskan oleh para pegawai hotel itu sendiri.

Penulis lain lagi yang bernama Peri mengungkapkan, "saya pernah menyaksikan para pembersih menyeka semua permukaan menggunakan kain kotor yang sama dari bak cuci tangan ke daerah masak dan toilet".

"Lemari bukan bagian dari daftar tugas petugas pembersih, sehingga jika ada tamu melemparkan pakaian dalam yang kotor dalam lemari selama seminggu, kamu akan mencemari pakaianmu".

Kendali jauh (remote control) televisi memiliki lebih banyak kuman daripada bagian luar toilet. Setidaknya, toilet masih diseka, sedangkan remote control televisi tidak diseka.

Penulis ini jugalah yang bicara soal kutu kasur, katanya "periksalah sendiri ketika menaruh koper ke permukaan keras dalam kamar, jika bisa."

"Tariklah pojok sprei dan angkat hingga terlihat ranjangnya...amati celah jahitan. Kadang-kadang, kamu lihat bercak-bercak darah dari gigitan kutu pada tamu sebelumnya".

Leanne, seorang pembersih di hotel London pada 1990-an mengaku, "kami disuruh mencuci semua alat minum di bak cuci tangan dalam kamar (sebelum bak cuci itu dibersihkan), kemudian mengeringkannya menggunakan handuk badan atau handuk tangan yang ada di kamar".

Terungkap juga bahwa selimut pelapis atas sprei jarang dicuci, demikian juga dengan bantal kecil yang biasanya ditaruh di lantai dan diganti setelah sprei ditukar.

Seorang pemberi komentar menimpali, "tidak ada gunanya melempar bantal di hotel selain memindahkan kotoran dan debu dari lantai ke bantal".

Seorang lagi yang bekerja di motel murah menuliskan, " ini serius, jangan pernah memakai piring yang ditinggalkan orang lain di kamar. Piring itu dicuci menggunakan sabun hotel, bukan detergen piring dan banyak residu pada sendok".

Terakhir, kisah ngeri tentang ranjang yang sekedar dibalik untuk menyembunyikan bercak sebelum dibuang kemudian.

Seorang manager hotel menuliskan, "kami harus membuang begitu banyak kasur dalam setahun, bisa pusing memikirkannya".

"Tumpahan wine, cairan-cairan tubuh, tinja. Orang-orang seperti binatang dan hotel kami menjadi sarang mereka".

Dan tidak mengherankan kalau perselingkuhan sering terjadi secara terang-terangan. Kata seorang penulis, "kami kenal kalian, tapi kami tidak peduli".

Dalam suatu kejadian, seorang pegawai penginapan kecil di negara bagian Vermont mendapat pelajaran yaitu jangan pernah menelepon tamu dan memberitahu bahwa ada barang miliknya tertinggal setelah menginap.

Tulis wanita itu, "kami tidak mengetahui bahwa Ny. Smith yang mengangkat telepon dan menjelaskan bahwa bapak Smith sedang tidak di Vermont akhir pekan lalu karena sedang mengikuti rapat para dokter gigi di Toledo".

Temuan yang cukup menghibur datang dari seorang mantan manager tugas (duty manager) yang menuliskan, "yang selalu mengherankan saya adalah banyaknya orang mabuk yang keluar kamar karena mengira sedang membuka pintu kamar mandi, padahal membuka pintu utama".

Ia menceritakan kisah memalukan tentang tamu-tamu tanpa busana yang terkunci di luar kamar mereka dan dipaksa mengendap-endap ke meja depan untuk meminta kunci baru.

Selain hal-hal nyeleneh, ada juga yang berbagi kiat berharga. Misalnya, waktu terbaik untuk masuk hotel adalah hari minggu di awal bulan ketika para pelancong sudah keluar, tapi tamu-tamu bisnis belum tiba.

Pemesanan melalui situs web pihak ketiga juga tidak disarankan. Pilihan kamarnya bukan yang terbaik dan pemesan menjadi orang pertama yang didepak ketika terjadi pemesanan berlebih (overbooking).

Lalu, mintalah kamar pojok karena biasanya lebih luas. Jangan lupa, pemberian tip akan berdampak besar pada pelayanan kamar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar