Setiap ada acara besar kayak Grammy Awards atau Academy Awards yang kamu kenal dengan Piala Oscar, ada satu yang selalu jadi perhatian. Yes, apalagi kalau bukan red carpet alias karpet merah di bagian depan gedung buat menyambut selebriti yang hadir.
Selain di acara kayak begini, karpet merah ternyata juga dipakai di acara lain yang nggak harus glamour. Contohnya, presiden yang menyambut tamu turun dari pesawat, biasanya ada karpet merah yang dihampar. Sebenarnya, gimana sih asal usul karpet merah sampai jadi kayak sekarang?
Karpet merah sebagai tanda penghormatan ternyata sudah dipakai sejak zaman Yunani Kuno dulu seperti dalam drama Agamemnon yang ditulis oleh Aeschylus. Di sini diceritakan kalau Clytemnestra, istri raja ingin menyambut suaminya yang pulang dari Perang Troya dengan karpet merah. Tapi, sang raja ragu karena merasa dirinya bukan seorang dewa yang layak dapat penghormatan besar. Apalagi hidupnya nggak abadi. Walau sempat ragu, akhirnya sang raja mau juga jalan di atas karpet merah.
Sejak itu, banyak orang yang memakai karpet merah untuk menghormati seseorang. Kata kurator di Museum Victoria & Albert di London, Sonnet Stanfill, warna merah akhirnya identik dengan kemewahan, kehormatan, dan kerajaan. "Makanya, warna merah jadi lambang status yang tinggi," katanya seperti dikutip BBC. Apalagi sejak Presiden Amerika Serikat James Monroe disambut dengan karpet merah waktu mendarat di Georgetown pada tahun 1921.
Kesan mewah dan glamour tambah kuat setelah panitia Academy Awards selalu memakai karpet merah untuk menyambut bintang yang hadir. Dan, sejak tahun 1964 semua fokus perhatian memang diarahkan ke karpet merah karena di situlah para bintang memamerkan busana paling baik dan paling baru yang dimiliki. Makanya, semua kamera wartawan dan penonton pasti mengarah ke karpet merah. Karena di situlah bintang kesayangan bisa dilihat pakai baju rancangan siapa dan gebetan barunya siapa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar